Indikator Forex – Scalping to know adalah salah satu strategi yang digunakan oleh trader Forex untuk mendapatkan keuntungan kecil saat harga berubah. Trader memasuki setiap trading dan keluar dalam sekejap.
Trader ini menggunakan berbagai strategi dan indikator scalping untuk menghasilkan keuntungan. Scalping dapat digambarkan sebagai jalur “menakutkan” karena melibatkan banyak emosi dan trader harus membuat keputusan dalam hitungan detik.
Apa Sajakah Indikator Forex untuk strategi scalping?
Tanpa membuang waktu, mari kita lihat beberapa indikator forex yang bisa diterapkan saat trading dengan strategi scalping.
1. Moving Average Scalping
Moving Average adalah salah satu indikator yang digunakan pedagang untuk semua strategi. Banyak trader menyukai strategi scalping karena fleksibilitas dan kemudahan penggunaannya.
Rata-rata bergerak adalah salah satu indikator forex terbaik untuk strategi scalping karena bekerja pada semua kerangka waktu. Yang dibutuhkan hanyalah kombinasi dari rata-rata bergerak yang berbeda.
Untuk menggunakan indikator forex ini untuk strategi scalping, Anda dapat menggunakan tiga rata-rata bergerak sederhana dari 5, 8 dan 13 periode. Kerangka waktu terbaik adalah pada grafik 2 menit karena membantu menentukan kekuatan trend saat ini. Ini berfungsi untuk posisi beli dan jual saat mengikuti tren.
Strateginya cukup mudah dipahami untuk pemula. Tujuannya adalah untuk memeriksa kapan rata-rata pergerakan 5-8-13 bertepatan. Selanjutnya, Anda harus melihat arah rata-rata bergerak. Artinya, saat candlestick berada di bawah atau di atas moving average. Jika candle naik, Anda harus berpikir untuk mengambil posisi beli, dan jika turun, maka posisi jual. Harga harus ditetapkan pada rata-rata bergerak 5 atau 8. Namun, jika harga menembus rata-rata pergerakan 18, itu akan menunjukkan perubahan momentum.
2. Indikator Stochastic
Untuk trader scalper, indikator stochastic adalah salah satu pilihan terbaik karena membantu trader melihat pergerakan harga yang sebenarnya. Indikator stochastic sangat berbeda dengan Bollinger Bands atau moving averages. Indikator ini digunakan dalam kombinasi dengan indikator profit lainnya.
Trik menggunakan indikator stochastic untuk strategi scalping adalah dengan menggabungkannya dengan moving average (SMA 200). SMA 200 bertindak sebagai garis pemisah yang berfungsi sebagai batas di pasar bullish atau bearish. Kerangka waktu untuk strategi scalping ini adalah 5 menit. Yang diperlukan adalah memasukkan indikator stochastic dengan parameter – 5, 3, 3, dikombinasikan dengan SMA 200.
Untuk memberikan sinyal beli, stochastic harus melintasi di bawah level 20. Dan untuk sinyal jual, harus di atas level 80.
3. Parabolic SAR
Parabolic SAR (Stop and Reverse) adalah salah satu indikator Forex untuk strategi scalping yang membantu menunjukkan tren. Setiap kali Parabolic SAR meningkat, itu berarti pasar dalam tren turun dan sebaliknya dalam tren turun. Posisi SAR berada di bawah atau di atas harga untuk menunjukkan awal dari potensi retracement.
Sebagian besar pedagang menggunakan indikator Parabolic SAR untuk menentukan momentum pasangan mata uang dan menemukan yang terbaik untuk mengatur stop loss.
Waktu terbaik untuk menggunakan indikator ini untuk strategi scalping adalah ketika pasar menunjukkan tren yang stabil. Namun, trader menggunakan momentum dan pola candlestick lainnya untuk mendapatkan kekuatan tren yang tepat.
4. Bollinger Bands
Indikator terakhir untuk strategi scalping adalah Bollinger Bands. Untuk menggunakannya secara efektif, Anda perlu menggunakan periode 12 dengan deviasi 2 dalam kerangka waktu 5 menit.
Setiap kali harga menyentuh pita bawah indikator Bollinger Band, Anda harus membeli. Selanjutnya, ketika harga menyentuh pita atas, Anda harus menjualnya. Selalu ingat untuk menggunakan stop loss dan take profit poin saat perdagangan bertentangan dengan analisis Anda.
Setiap indikator memiliki kekurangannya dan tidak terkecuali indikator Bollinger Bands. Strategi ini bekerja paling baik ketika pasar berfluktuasi atau bergerak ke samping. Jika Anda memutuskan untuk mencoba pasar yang sedang tren, hasilnya tidak akan menyenangkan.
Terlepas dari indikator mana yang Anda putuskan untuk digunakan saat scalping, penting untuk menguji strategi ini sebelum mencobanya di akun nyata. Uji ulang strategi dan lihat apa yang cocok untuk Anda. Selain itu, manajemen risiko dan strategi perdagangan berikut dapat mempengaruhi keberhasilan scalping Anda di pasar forex. Lihat halaman ATG 5.0 Pansaka untuk detailnya.
Baca Juga: Apa Perbedaan Reksa Dana dan Saham?